Malaikat sebagai realisasi doa

malaikat sebagai realisasi do'a.
Allah itu dalam mewujudkan segala sesuatu, dan dalam mengatur bumi langit tidak perlu suatu perantara apapun. itu Allah yg maha berdiri sendiri.

tapi kita sebagai manusia yang yang berada di alam benda, dan alam rendah yaitu alam bumi, maka kita butuh sesuatu sebagai perantara dari alam lain ke alam kita bisa wujud dan bisa di manfaatkan, seumpama orang pergi ke pasar, butuh uang sebagai realisasi suatu barang yang kita kehendaki bisa wujud di tangan kita menjadi milik kita dan bisa kita daya gunakan manfaat barang itu bisa kita ambil.

bgt juga ketika kita menginginkan sesutu dari Allah entah itu berupa anugerah pemberian, atau terwujudnya sebuah doa, maka kita butuh sesuatu itu menjadi terealisasi, menjadi real dan nyata di dunia kita, dari alam tinggi ke alam rendah, karena dari alam tinggi keluar dari khadrotillah ke alam tinggi, ketika masuk ke alam rendah, maka harus melewati alam malakut, atau alam malaikat, malaikat mendapat perintah Allah dari wujud mutlak, membawanya melintasi alam malakut masuk ke alam manusia, jd bukan Allah yang menbutuhkan segala sesuatu itu wujud, tapi kita yang terbatas dengan indra indra, maka kita membutuhkan wujud yang bisa di tangkap oleh indra dan bisa di cerna oleh rasa.

artinya kita mutlak butuh malaikat untuk merealisasikan doa atau anugerah Allah, makanya ada malaikat jibril yang merealisasikan wahyu, yang asalnya wujud mutlak menjadi wujud yang bisa di baca dan bisa di tulis dg aksara, wujud mutlak itu wujud yang tidak serupanan di alam jasad, karena masih mutlak, wujudnya tdk bisa di lukiskan dan tidak bisa di urai dg apa juga di alam rendah.
butuh nalaikat untuk menguraikan, jadi alam malaikat itu pengurai, tran dari wujud mutlak wujud yang tidak mutlak.

ada yang menganggap kalau memakai tasbih atau garam yg saya berikan itu di situ adalah syirik, di dalam tasbih yang bekerja itu malaikat, jadi itusama sekali bukan kemauan saya, karena malaikat itu hanya tunduk pada Allah, bukan tunduk pada saya, tasbih ada malaikatnya itu agar nemudahkan realisasi dari doa kita kepada Allah, klau dalam prakteknya berdoa, maka doa itu harus melewati 7 langit, dan hnya orang orang yang menjadi kekasih Allah, doanya mudah di ijabah, nah untuk orang awam bagaimana? mereka bisa di ijabah doanya, bisa, tapi harus dompleng, kepada orang yang di ijabah doanya, baru doa itu bisa menerobos langit,
makanya di upayakan ada tasbih yang ada malaikatnya itu dalam rangka nebeng itu, kayak doa menggunakan nama saya itu maksudnya nebeng, jadi misal karena nebeng saya, maka ketika dia ituke langit, semua pintu langit akan terbuka. dan doa sampai kepada Allah dan di ijabah,  lalu ijabah doa di bawa turun oleh nalaikat, di sampaikan ke malaikat yang di garam itu, agar merealisasikan isinya doa permintaan.

misal mengobati maka malaikat di dalam tasbih akan bertindak sesuai doa, dan tidak melanggar larangan Allah.

makanya ketika berdoa, km mau minta apa, mau minta di bersihkan dari gangguan jin/ruqyah, ingin usaha lancar, jualan laris, tanaman subur, susah air agar air sumber banyak, jual tanah rumah, sapat pekerjaan benteng diri, rumah, menbersihkan rumah kantor dari gangguan, mendatangkan orang yang kerja sama dll... apa saja doa.

jadi prosesinya seperti itu kalau di jelaskan, sama sekali tidak keluar dari kehendak dan anugerah Allah, jadi jelas tidak ada unsur syirik/ penyekutuan terhadap Allah, karena malaikat itu atas perintah Allah, lalu kenapa memakai ijin kyai nur? tidak memakai dg ijin Allah?

malaikat malaikat itu di perintah Allah untuk mentaati saya, jadi mereka otomatis mendengarkan saya, bukan orang lain, sebab mereka harus mentaati perintah Allah, dan isi perintah Allah itu, taat pada kyai nur.

ya gak beda ada tentara datang ke rumahmu, lalu km bertanya pada tentara itu, ini atas ijin siapa?
mereka akan menjawab atas ijin komandan, bukan atas ijin Allah.  semoga paham.

#Kyai Nur#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dzikir pondasi TQN

Mandi taubat

KHODAM DZIKIR ADA 2