Kronologi Jin Masuk ke Dalam Tubuh Manusia

Jika seseorang itu mau masuk menjadi pegawai negeri, entah polisi, guru, tentara, apa ajalah seorang pegawai, atau masuk dalam satu pekerjaan, dalam masuknya itu minta bantuan dukun agar bisa masuk dan bekerja dengan mendapatkan gaji tetap perbulan, maka gaji itu akan ada jinnya, karena meminta bantun dukun itu.

Jika gaji itu di belikan makanan, maka makanan itu akan ada jinnya, lalu jin kemakan masuk ke dalam perut, katakanlah satu makanan itu ada jinnya 1 juta, sehari makan 3 kali, berarti 3 juta, sebulan tiga puluh hari, berarti 90 juta perbulan jin yang dikonsumsi.

Bagaimana seseorang itu tidak banyak jin di dalam tubuhnya, saya heran jika ada orang yang bertanya ke saya, pak kyai di dalam tubuh saya ada jinnya tidak?

Itu belum pinjam uang di bank dengan sistim bunga, dalam uang ada jinnya, di belikan makanan, maka makanan ada jinnya, di makan, maka jin masuk ke dalam tubuh.

Belum ke luar, makan di warung, pemilik warung, agar jualannya laris, maka dia datang ke kyai, sama kyai di beri rajah / wifiq di tempel atau di taruh di tempat jualan.

Lalu warungnya ada pocongnya karena rajahnya berisi pocong, cipong, picong, pacing, apalah namanya atau gendruwo, sebagai penglarisnya, atau siluman, silamin, silimin, silimon, silimun, atau apalah.

Itu makanan kita makan, lalu mereka masuk ke dalam perut jadi penghuni di tubuh kita.

Belum lagi orang itu ikut dalam perguruan pencak, lalu ikut pengisian, menelan gotri, pelor, pasang susuk, itu semua memasukkan jin ke dalam badan.

Atau mengamalkan amaliyah yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah saw, mengamalkan dzikir atau amaliyah bertujuan pada selain Allah, itu semua adalah sebab-sebab jin masuk ke badan kita.

Belum lagi kita di kirim oleh dukun, misal di santet, gendam, atau lewat tempat yang angker, maka jin akan masuk ke badan kita.

Jin setan siluman, itu umpama debu dalam rumah, tiap hari kita harus rajin menyapu, agar rumah kita nyaman, dan kita kerasan di rumah kita, rumah kita ya jasad kita, kalau kita tak kerasan di jasad sendiri, di jasad sendiri saja tak kerasan, lha mau kemana?

Ya isinya akan bingung nggak ada ujung pangkalnya, ke alun alun bosan, ke pantai bosan, ke atas gunung jenuh, sama istri bosan, bukan soal ke mana tempat atau ke siapa merasa bosan, tapi sebenarnya karena di dalam tubuh banyak mahluk fasiknya maka diri jadi bosan dan jenuh.

Seperti rumah ada manusia fasik, satu tukang mabuk, tukang palak, tukang bunuh, maka satu rumah tak kerasan di dalam rumah.

Jika kamu sendiri fasik, suka membuat kerusakan, maka kamu tak akan kerasan dengan dirimu sendiri.

Bisa-bisa, lama-lama kamu akan berusaha mati bunuh diri, karena mengira dengan mati, kamu akan keluar dari tubuhmu sendiri yang membosankan itu.

#kyai nur#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dzikir pondasi TQN

Mandi taubat

KHODAM DZIKIR ADA 2