Ayah disiksa karena anaknya mencari pesugihan
Cerita ini sebenarnya sudah lama....cuma kok ndak ada waktu menulisnya....
ceritanya soal kyai askan yang ku ambil ruhnya dan ku tanya, karena ada orang yang punya urusan dengannya ingin bertanya.
" ada apa manggil saya saya lagi..." kata kyai askan tak suka... dan tak berdaya karena saya seenaknya menarik ruhnya.
" apa benar kamu mengambil uang anakku ?" tanya orang yang ingin bertanya.
" iya... kenapa tak boleh..?"
" ya ndak boleh to, itu kan uang anakku, kok tega-teganya kamu mengambil ?"
" ya kan kamu kaya... uang anakmu ku ambil kan kamu bisa memberinya.."
" la itu uang dia dari mengumpulkan kok...apa kamu tak kasihan ?"
" hahahha kenapa kasihan...?"
" kamu mengambilnya dengan cara apa ?"
" ya aku menjadi babi to... babi ngepel. kan tinggal menggesek dinding rumah anakmu, uangnya sudah pindah ke rumahku.."
" ooo kamu itu memang edan... kyai edan apa gak takut neraka...?"
" ee belum pasti aku masuk neraka, wong belum tau, kan belum mati... bisa saja kamu yang masuk neraka "
" ya kamu... di luarnya kyai, kok ngepet.."
" ya gak papa to, lawong ingin kaya.. ya sah sah saja to wong itu juga kerja..."
suasana jadi ribut... aku lalu memanggil ruh ayah askan.
" ada apa memanggilku, aku di genjet di kuburku..." kata ayah askan.
" kenapa, itu anakmu ngepet..." kataku
" aku ini sudah mendoakanmu pak.." kata askan.
" ooo orang busuk ini... gara gara kamu ngepet, aku ini di gencet di kuburku, sampai tulang-tulangku pada lepas semua.."
" tapi aku mendoakanmu pak.."
" mendoakan apa... kamu itu bukan mendoakanku malah menyengsarakanku...oalah apes aku kok punya anak sepertimu.."
" la bagaimana dulu mendidiknya to lek ?" tanyaku.
" ya aku sudah memondokkannya to nur... la yang di tiru itu siapa, kok sampai memuja setan.. anak kok ya busuk kayak begitu."
" aku ngepet kan juga pengen kaya to pak... harusnya kamu bersyukur anakmu jadi kaya karena ngepet, anakmu tak sengsara.."
" ealah apes bener... sudah kamu tak ku anggap anak lagi... jangan kamu panggil aku bapak..aku benar-benar sengsara di kuburku"
" syukur aku tak di akui anak, aku malah gak dapat tanggungan mendoakan...."
" sudah-sudah pak, biar aku yang mendoakan sampean... ini terima syafaat rosululloh..." kataku menengahi melihat askan di panggilkan ayahnya juga tak mempan , tak mau tobat, aku jadi kasihan telah memanggil ayahnya.
" apa ini nur... subhanallah, kuburku langsung terang benderang, dan luas sekali, apa ini..?" kata ayahnya askan.
" itu syafaatnya rosululloh... alhamdulillah aku mendapat ijin rosululloh untuk membagi syafaatnya.
" subhanallah nur... terimakasih...terimakasih..huuu.huuuu aku di angkat siksaku..." kaya ayahnya askan menangis. " kamu orang lain kok ya mau menolongku, malah anakku tak perduli denganku."
" ya sama...sama ..."
lalu ku kembalikan ayahnya askan ke alam barzah, dan askan ke tubuhnya... semoga bisa di jadikan pelajaran, bahwa apa yang kita lakukan itu berpengaruh pada ayah ibu kita di akherat.
Kyai nur
Komentar
Posting Komentar