Dialog Dengan Ratu Pantai Selatan

[Lama tak memanggil ratu pantai selatan, walau dia setiap bulan menghadapku dua kali, tapi aku tak mengajaknya bicara,mungkin sudah ada beberapa bulan, jika menghadapku dengan para para penguasa jin, penguasa kayangan, penguasa alam siluman...
Sekarang aku memanggilnya...
" Assalamualaikum wr.wb. saya ratu selatan menghadap kyai...ampuankah hamba kyai, minggu yang lalu saya tidak bisa menghadap kyai... karena saya sakit, maaf beribu maaf.. dan terimakasih kyai sudah mengobati sakit saya.... saya sebenarnya malu kalau di sembuhkan kyai, sudah banyak budi kyai pada kami... "
" waalaikum salam, sudah tak usah malu, wong yg menyembuhkan Allah, cuma lewat saya saja... bagaimana kabarnya. Sehat... maaf setiap menghadapku dengan para raja, aku tak sempat mengajak bicara...."
" ya tak papa kyai... saya maklum. Kesibukan kyai mengurus semua... dari mnusia, jin, siluman, kayangan..semua ingin menghadap kyai... semua ingin mendapat berkah..., maaf beribu maaf kyai, ada perlu apa kyai memanggilku ini...semoga saya tidak mendapat hukuman krena salah tapi jika memang saya salah, saya bersedia di hukum."
" aku tidak mau menghukummu, aku hanya mau bertanya beberapa hal padamu, yg mungkin selama ini tak ku tanyakan padamu, soal siapa sebenarnya dirimu misal dari mana, namanya siapa ?"
" baik kyai, saya dari kayangan, saya itu titisan kayangan sebagaimana kyai titisan kayangan, cuma saya titisan kayangan tingkat rendah, hanya tingkat 5, sementara kyai titisan kayangan tingkat atas, juga keturunan kayangan tingkat atas sekali, dari dewi nawang wulang."
" lalu kok dulu jadi ratu pantai bagaimana kisahnya.?"
" saya itu tau titisan kayangan, tapi bukan keturunan kayangan sebagaimana kyai, jaman itu saya ajak orang yang saya titisi untuk ikut saya masuk alam gaib, menjadi ratu pantai selatan. masuk ke alam siluman, kyai saja kalau mau raja semua laut juga bisa.."
" wah aku jadi raja semua gaib saja sudah kerepotan begini, jadi raja segala laut dengan sesungguhnya, ya saya makin kemana nanti arahnya."
" iya kyai saya lihat jadi raja semua gaib, semua gaib takluk pada kyai.. tapi kyai tetap sebagai manusia... saya yang menjadi ratu pantai selatan saja sangat kagum dengan kyai..."
" apa yang harus di kagumi dari saya, ya kyai tidak seperti saya dulu, menjadi raja di alam gaib dengan masuk ke alam gaib, padahal kyai bisa dan mampu, tapi kyai tak tertarik sama sekali... padahal di sana mendapat kemewahan tak terbatas."
" lalu kamu itu kan titisan kayangan, berarti di atas masih ada kamu yang asli bidadari kayangan, lalu siapa nama bidadarimu..."
" saya nyai blorong kyai, saya di bumi juga bernama nyai blorong, jadi nyai blorong itu saya yang asli, yang juga menjadi ratu pantai selatan..."
" lalu nyai blorong yang ku masukkan ke neraka itu siapa?"
" itu hanya jin yang mengaku saja kyai... banyak jin yang mengaku diriku.... mengaku sebagai nyai blorong....dan saya lah yang asli, saya itu berujud asli ular emas, ular yang berwarna emas... jadi perwujudan yang lain bentuk perempuan cantik itu adalah buatan saya, begini kejelasannya, saya itu kan dulu perempuan yang di dalam tubuh saya ada titisan kayangan, lalu saya masuk ke alam gaib, ke alam siluman, saya menjadi siluman nyai blorong yang mempunyai wujud siluman, yaitu ular emas."
" banyak yang mengaku-aku itu jadi banyak terjadi kebingungan..."
" ya kyai memang kenyataannya seperti itu, banyak jin yang mengambil kesempatan mengaku-aku..."
" berarti kamu itu dulu di islamkan sama sunan kali jaga ?"
" benar kyai, saya dulu di islamkan sunan kali jaga."
" lalu yang menikah dengan senopati mataram itu siapa ?"
" itu saya kyai... awalnya waktu senopati pendiri mataram itu bertapa, ratu laut selatan nyai roro kidul mendatanginya, maka terjadilah hubungan asmara mereka...sewaktu terjadi perselisihan antara mereka berdua, saya itu memberi nasehat dan merukunkan, karena seringnya berdialog denganku, maka senopati suka padaku dan menikah deng...... "Itu saya kyai... awalnya waktu senopati pendiri mataram itu bertapa, ratu laut selatan nyai roro kidul mendatanginya, maka terjadilah hubungan asmara mereka...sewaktu terjadi perselisihan antara mereka berdua, saya itu memberi nasehat dan merukunkan, karena seringnya berdialog denganku, maka senopati suka padaku dan menikah denganku...maaf kyai kalau itu salah, itu masa lalu.."
" saya tidak menyalahkan... itu masa lalu dan kisah kalian."
" ya memang itu sudah di takdirkan, orang cenderung tidak bisa membedakan mana dan siapa saya dan siapa nyai roro kidul."
" lalu nyai roro kidul itu yang benar yang mana ?, apa yang ku lempar dan ku penjara di neraka itu nyai roro kidul ?"
" iya kyai... yang kyai penjara itu memang nyai roro kidul, yang asli."
" dia juga seperti saya, punya wujud asli ular, sebagai perwujudan asli siluman, tapi dia bisa mewujudkan perwujudan ke rupa yang cantik sebagaimana saya, tapi sebenarnya ya ular"
" lalu dia dari titisan kayangan juga ?"
" benar kyai, dia dari kayangan bernama parahyangan, dia titisan dari bidadari bernama sridewi asih... maksudmu sridewi asih yang pernah menemuiku... yang ingin ku nikahi itu..?"
" benar kyai, sridewi asih itu titisannya yang menjadi nyai roro kidul...jadi kayak saya, di atas kayangan itu punya nama nyai blorong, sedang di bumi punya titisan yang menjadi saya sekarang, ya sebagaimana kyai itu di atas adalah ali, panglima kayangan atas, tapi di bumi ali menitis ke kyai..."
" mungkin soal titis menitis itu, saya saja bingung, apalagi orang lain hehehhe.."
" begini lo kyai... kalau orang itu titisan kayangan, itu di atas juga ada aslinya, di bumi ada titisannya, kyai perlu tau, orang yang titisan kayangan itu, disetiap desa saja ada, makanya ada bunga desa, atau orang yang cantik, itu kebanyakan ada titisan kayangannya, makanya kadang saudaranya jelek, ada satu yang cantik beda dengan saudara yang lain, juga tubuh dan kulitnya mendekati kesempurnaan, karena memang ada titisan kayangan di dalam tubuhnya, cuma titisan kayangan itu pasti nakal sekali....nakal yang tidak sewajarnya...cuma biasanya walau nakal biasanya ada saatnya menjadi baik dan sadar."
" hm begitu rupanya..."
" wah kyai... ini saya ada mau menghadiri walimahan panglima saya yang jadi penganten... bagaimana kyai, apa masih ada yang mau di tanyakan ?"
" ya sudah dulu, kapan-kapan ku panggil lagi untuk bicara..."
" saya taat pada kyai...junjungan dan guru hamba... kalau begitu saya mohon diri...Assalamualaikum wr.wb."

#Kyai Nur#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dzikir pondasi TQN

Mandi taubat

KHODAM DZIKIR ADA 2