Dzikrullah
di namakan dzikir itu kalau ingat, karena dzikir itu bahasa arab, kalau di artikan bahasa indonesia artinya ingat, dzikrullah, artinya ingat Allah. kalau tidak ingat Allah maka namanya bukan dzikrullah.
bacaan dzikir yang di baca berulang itu namanya wirid, wirid itu pengulangan lafadz dzikir untuk menyampaikan maksud hati yang membacanya. jika satu lafadz yang di baca, namanya wirid, jika banyak wirid yang di baca namanya aurod.
suatu wirid itu jika di amalkan untuk mencapai maksud, itu umpama menanam pohon, dari biji, tumbuh menjadi kecambah, di rawat terus sampai menjadi pohon, berbulan bulan, bertahun tahun, di jaga dari ulat, dari penyakit yang mengganggu pohon, sampai pohon itu berbuah.
jika menanam pohon wirid, baru kecambah di pakai, di cabut, maka pohon wirid itu tak akan sampai berbuah, jika sudah jadi pohon kecil daunnya sering di petik, bgt juga tidk akan bisa besar dan menghasilkan buah. keistiqomahan menjaga pohon wirid itulah yang menjadikan pohon berbuah dan bisa di petik manisnya buah.
jangan berhenti merawatnya agar berbuah sebuah wirid, dan jangan terburu buru memakai wirid itu untuk kepentingan hal yang remeh, wiridlah dan wiridlah, ikhlaskn hati dari penyakit yang akan merusah pohon wirid, ujub riak, sombong, bngga diri, jangan habis wiris lalu berdoa, itu sama saja memakai daun pohon atau memangkas ranting dahan, itu membuat wirid tdk bisa di petik mnfaatnya.
semoga paham.
#kyai nur#
Komentar
Posting Komentar